Monday, October 31, 2011

The closer = The Tougher

Pagi hari.
Kuterbangun lagi.
Dari kutertidur lagi.
Sial lagi. Al-fajr terlewati.
Sudah berapa kali?
Sial.
Kenapa sial?
Aku tak nyaman.
Kejadian satu zaman.
Tak lagi seperti tahun itu.
Tak lagi selambat itu.
Kali ini segalanya begitu cepat.
Beban semakin berat.
...dan semakin banyak.
Yang tertulis adalah 19.
Namun yang terrasa adalah 30.

Padahal ini sudah dua tujuh bulan sepuluh.
Tapi aku belum juga mengukir.
Ini saja yang pertama.
Namun tentunya bukan ini yang kuinginkan.

Pagi hari ini pun sudah tujuh - empat puluh lagi.
Rencanaku berantakan lagi.
Apa coba yang harus kutulis dalam 3 hari ke depan?
Tadi mau kutulis semua beban disini.
Namun apa perlu?
Jika kutulis disini sama dengan menegaskan.
Menegaskan beban itu benar akan memakan.
Lebih baik kusadari saja.
Semakin berat sama dengan semakin dekat.
Dekat dengan destinasi saya.
Dekat dengan takdir jaya.
(harus) dekat dengan Sang Penguasa.

Kuakhiri bait ini.
Kulangkahkan kaki.
Bersegera mandi.
Menyambut pagi.
Menaruh mimpi.
Di depanku setiap waktu.
Dan mengomando tubuhku.
Untuk segera maju.
Tanpa memikirkan masa lalu.

Sambil mengingat: the closer = the tougher.

-27 October 2011-

No comments:

Post a Comment