Monday, October 27, 2014

Wave und Freund

Baru selesai sampai subbab 4.
Sudah tak tertarik pada file doc.
Sudah lupa bagaimana harus kulanjutkan menganalisa excel-excel itu.
Malah kuganti dengan si alfa.
Thomas Alfa Edison.

No.. he's not the famous inventor.
He's a fictional character.

Sebenarnya sebelum aku baca buku ini aku sudah dipertemukan dengan orang betulan yang bernama Alva. Ya.... mungkin berbeda hurufnya, tapi ini cukup mengasyikkan bagiku untuk membahas kesamaan ini. Alva yang ini lahir di Australia, bukan di tanah Batak. Alva yang ini seumur dengan adik perempuanku yang kecil. Alva yang ini seorang anak laki-laki yang berperawakan biasa cenderung ramping dan kecil. Alva yang ini masih bersekolah di sekolah menengah. Alva yang ini belajar bahasa jerman bersamaku.

Sementara Alfa Ed"ichon" ini..... hm, kalian tahu kan aku belum selesai baca bukunya, masih halaman 39/465. Jadi belum tahu lebih dalam mengenai diri Alfa yang ini. Tapi tentu saja dia punya sesuatu dalam dirinya yang berkaitan dengan judul buku ini, Gelombang.

Gelombang... awalnya kupikir aku akan mengapresiasi gelombang sama dengan aku mengapresiasi getaran. Yang aku tahu getaran itu bisa menyentuh banyak aspek fisik dan non-fisik. Namun gelombang itu sesuatu yang lain. Wave can travel to larger area than vibration. Pada frekuensi tertentu akan timbul sensasi yang dapat mempengaruhi hal-hal di sekitar kita, baik benda hidup maupun benda mati. Untuk benda hidup, hal ini sangat menarik, karena sel-sel dapat bertingkahlaku sesuai dengan gelombang yang menabraknya. Salah satu contohnya adalah penemuan dr. Masaru Emoto terkait kristal air yang bentuknya berubah sesuai dengan makna suara yang diserukan pada air tersebut.

Singkat kata, gelombang memiliki energi, bisa positif dan negatif. Hal itu bisa memberikan pengaruh terhadap benda yang ditabraknya, tentu saja pengaruh positif atau pun negatif.

Belakangan ini hidup ku tidak menggairahkan sama sekali.
Lihat saja postinganku hari kemarin.
Pekerjaanku pun terbengkalai karena tidak semangat (namun untungnya ini belum memberi dampak pada orang-orang terkait pada proyek pekerjaan ini).
Namun kemarin aku temukan jawabannya.
Ada 2 hal:
1. I lack of spiritualism
2. I lack of sosialism - especially some friends.

Meski sudah tahu no.1, tapi tetap saja sulit untuk mengembalikannya.
Bahkan menulis blog ini tiap oktober saja baru kulakukan kemarin, tanggal 26.
Sepertinya yang paling memberikan perubahan berarti adalah no.2. Aku merasa perlu mendapat kelompok baru yang bisa membuatku dapat menjadi orang yang berharga dan setara dengan mereka. Aku punya kesempatan itu, begitu kemarin reuni kecil-kecilan dengan kawan-kawan S2.

Lalu apa hubungannya dengan gelombang dan alfa?
Alfa itu nama salah satu gelombang. Ada gelombang Alfa, Beta, Gamma, Delta, Theta. Gelombang alfa adalah kondisi paling sadar, sementara theta adalah kondisi paling tidak sadar. Tokoh Alfa dalam Gelombang sepertinya dinamakan seperti itu karena bertugas membuat sadar si tokoh tersembunyi yang sebenarnya merupakan tokoh paling utama dari serial ini. Yah setidaknya tema Gelombang adalah kesadaran.

Pada halaman 16 tertulis:
"Ruang dan waktu menyimpan tipu daya bagi mereka yang matanya belum terbuka. Sabar saja. Nevoa da Meia-Noite. Mata Anda akan terbuka tepat pada waktunya."

Jadi, apa yang olehku kusebut sebagai chaos dalam setiap beberapa tahapan hidupku.... Apa yang kutunggu untuk menjadi faktor pembalik keadaan dari chaos menjadi order.... Apa yang kuharapkan untuk order dalam hidupku. Semua belum tersadarkan dalam jiwaku. Aku menjadi seperti ini karena aku gagal mendapat teman sejati dalam dunia kampusku dulu, terutama S1. Bahkan apa yang kuharap menjadi partner hidupku, 3 bulan lalu telah ditakdirkan untuk berpisah denganku. Setelah itu aku tidak punya keinginan apa-apa. Impianku soal sungai dan dunia sudah entah kemana. Kekuatan batinku sangat lemah ternyata. Kisah mana pun yang kuikuti, dari komik sampai film layar lebar, mereka selalu menyatakan teman adalah yang utama, di atas segalanya. Keberhasilan hidup adalah ketika kita punya teman baik yang banyak.

Terimakasih wahai blog. Meskipun aku menelatkan diri pada siang ini untuk datang ke tempat perjanjian..... aku temukan satu keinginanku yang paling besar. Ehm, mungkin dua, yakni...
teman,
dan kesadaran.

Semoga Alva menjadi sebuah petunjuk. Meski aku tak terlalu mengenalnya.
Wir durfen freund werden.

No comments:

Post a Comment